Penampilan Irfan Bachdim dalam beberapa pertandingan bersama Timnas Indonesia dianggap mengesankan. Pada laga uji coba Timnas kontra Brunei Darussalam bulan lalu, Irfan mencetak hattrick dalam kemenangan 5-0 yang diraih Merah Putih. Di dua laga uji coba terakhir Timnas melawan Timor Leste dan Kamerun, kontribusi Irfan boleh dibilang paling menonjol.
Padahal, ketika awal kedatangannya, tak sedikit yang menilai Irfan hanya bermodalkan tampang menawan, namun memiliki skill pas-pasan.Irfan pernah ditolak Persib Bandung dan Persija, hingga membuatnya sempat balik kampung ke Belanda. Jalan hidupnya berubah drastis, setelah ikut dalam sebuah laga amal di Malang, pada 2010.
Ketika itu terdapat dua pemain keturunan lain yang ambil bagian, yaitu Kim Jeffrey Kurniawan dari Jerman dan Allesandro Trobuco dari Italia.Bakat Irfan diendus oleh Timo Scheunemann, pelatih Persema Malang ketika itu.Irfan pun akhirnya berlabuh di Persema bersama.
Di awal kiprahnya, Irfan yang sejak kecil bercita-cita membela Timnas, tidak langsung menyita perhatian. Keinginannya berkostum Merah-Putih pada awalnya kurang mendapat tanggapan serius dari pelatih timnas Alfred Riedl. Pelatih berpaspor Austria itu menilai level Irfan masih di bawah standar Timnas, karena saat di Belanda, Irfan sempat nganggur tiga bulan, setelah timnya FC Haarlem yang berkiprah di Divisi dua Liga Belanda, bangkrut.
Namun belakangan Riedl memanggil Irfan masuk timnas, karena melihat kecepatan mantan pemain FC Utrecht junior itu di atas rata-rata.
Di Piala AFF 2010, Irfan menjadi salah satu magnet tim yang menarik animo besar masyarakat.Banyak orang, terutama kaum hawa yang tidak suka sepakbola, mendadak demam timnas.
Sayang setelah penampilan bagusnya di dua partai awal, kegigihan Bachdim terlihat merosot, hingga Riedl tidak lagi memasangnya dalam starting line-up. Saat laga final melawan Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno, Bachdim terlihat seperti orang ling-lung, di antara 10 punggawa Garuda yang begitu kesetanan bahu-membahu memburu gol ke gawang Malaysia.
Setelah AFF berlalu, sensasi Bachdim perlahan senyap. Apalagi, Irfan juga sempat bermasalah karena tidak datang ke Pelatnas SEA Games 2011, ketika Timnas U-23 masih dilatih Rachmad Darmawan.
Ketika itu, pemain yang kini berusia 24 tahun ini dikabarkan mangkir latihan karena tengah syuting iklan. Rachmad Darmawan pun tak sungkan mencoretnya dari skuad SEA Games. Cibiran pun datang menghampiri Irfan, dan kemampuannya kian diragukan.
Kini, Irfan perlahan mulai menjawab keraguan tersebut. Hal itu juga disampaikan Timo Scheunemann, yang menilai sesungguhnya Irfan memang memiliki kualitas. Menurut Timo, semangat juang pemain naturalisasi itu saat ini terlihat seperti saat dia datang ke Indonesia.
“Sejak awal saya tahu dia pemain yang berkualitas. Dia ingin menunjukkan bahwa dia bukan pemain yang datang ke Indonesia untuk syuting iklan,” ungkap Timo, kepada Okezone, Rabu (21/11/2012).
Komentar Timo tidak berlebihan.Pada uji coba menghadapi Timor Leste dan Kamerun, perannya begitu menonjol. Meski ditempatkan sebagai second striker, Bahdim berkali-kali sigap membantu pertahanan dan merebut bola dari kaki lawan.Elan juangnya di dua laga itu paling terasa dari 11 punggawa Timnas lain di atas lapangan.
“Spirit permainan yang dia tunjukkan sama dengan ketika dia datang pertama kali ke Indonesia. Dia juga tak mau Timnas kita dipermalukan dan diejek,” papar mantan Pelatih Persema Malang itu.
Irfan saat ini ikut dalam rombongan skuad Timnas yang berangkat ke Piala AFF 2012 yang digelar di Thailand dan Malaysia pada 24 November – 22 Desember 2012. Tim asuhan Nilmaizar ini berada di Grup B bersama Laos, Singapura dan Malaysia. (okezone)
.png "English"){kind=small}
0 comments: